Saturday, January 6, 2018

Proses Pembentukan Batuan














Batuan Pembentuk Permukaan Bumi (Lithosfer)
  • Lapisan sima (silisium-magnesium)
  • Lapisan sial (silisium-alumunium)
Menurut proses pembentukan batuan di bagi menjadi 3 proses
1. Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk karena batuan mengalami pembekuan
pada saat berada di permukaan bumi (lithosfer).
Batuan beku dibagi menjadi 3, yaitu ;
a. Batuan Beku Dalam
Contoh : Grani, Gabro, Pegmatit, dan Diorit.
b. Batuan Beku Luar
Contoh : Obsidia, Basalt, Reolit, dan Andesit.
c. Batuan Beku Gang
Contoh : Diorit Fosfir, Granit dan Fosfir.

2. Batuan sedimen adalah batuan yang dibentuk dari batuan beku yang mengalami erosi maupun pelapukan yang kemudian diangkut oleh tenaga angin dan tenaga es
Batuan sedimen dibagi menjadi 2, yaitu ;

a. Sedimen Organis
Contoh : Batubara
b. Sedimen Non-Organis
Contoh : Kapur, Tanah Liat

Berdasarkan proses pembentukannya batuan sedimen dibagi lagi menjadi 2, yaitu ;
a. Sedimen Klastik
Contoh : Konglomerat, Breksi dan Pasir.
b. Sedimen Non-Klastik
Contoh : Batu Kapur dan Batu Gamping

3. Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk karena batuan sebelumnya mengalami tekanan suhu yang sangat tinggi.
Batuan metamorf dibagi menjadi 2, yaitu ;
a. Batuan Metamorf Kotak
Contoh : Pualam dan Marmer
b. Batuan Metamorf Regional 
Contoh : Batuan Sabak

Tenaga Pembentukan Bumi
1. Tenaga Eksogen adalah tenaga pembentukan bumi yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merusak. Beberapa contoh yang termasuk dari tenaga eksogen adalah proses sedimentasi, pelapukan, danudasi dan pengikisan (erosi).

a. Pelapukan
adalah proses penghancuran batuan menjadi butiran-butiran halus.
Proses pelapukan di bumi di bagi menjadi 3 yaitu:
  • Pelapukan kimia yaitu proses rusaknya batuan karena susuana kimiawi suatu batuan.
  • Pelapukan fisika yaitu proses penghancuran batuan menjadi butiran-butiran kecil tanpa merubah komposisi kimianya.
  • Pelapukan biologi yaitu proses penghancuran batuan yang di sebabkan oleh aktifitas organisme.
b. Pengikisan (erosi)
beberapa contoh proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi (lithosfer)
  • Pengikisan oleh air laut (abrasi)
  • Penngikisan oleh angin (deflasi)
  • Pengikisan oleh es (gletsyer)
  • Pengikisan oleh air mengalir (ablasi)
  • Pengikisan oleh air es yang mengali (eksarasi)
c. Sedimentasi adalah proses pengendapan material pada suatu tempat yang disebabkan perpindahan material tersebut dari asalnya.
Berdasarkan tenaga pengendapan dibagi 4 jenis:
  1. Aquatis tenaga pengendapan berupa air.
  2. Glacial tenaga pengendapan berupa es.
  3. Marine tenaga pengendapan berupa air laut.
  4. Aeris tenaga pengendapan berupa angin.
Berdasarkan tempat pembentukan:
  1. Pengendapan yang terjadi di marine (laut).
  2. Pengendapan yang terjadi di glacial (es).
  3. Pengendapan yang terjadi di limnis (danau).
  4. Pengendapan yang terjadi di fluvial (sungai).
Danudasi adalah proses pengikisan lapisan tanah yang dimana lapisan tanah yang banyak mengandung humus terhapus dan hanya tinggal tanah yang tandus.

2. Tenaga Endogen adalah tenaga pembentukan permukaan bumi (lithosfer) yang berasal dari dalam bumi seperti proses Tektonisme dan Vulkanisme.

Vulkanisme

Vulkanisme
Proses naiknya magma kepermukaan bumi dari dapur magma (batholit) melalui lubang kepunden hingga lava sampai di permukaan bumi.


Struktur dalam gunung berapi ;
a. Batholit adalah pusat magma (dapur magma)
b. Sill adalah sisipan magma yang membeku pada lapisan gunung berapi (lithosfer)
c. Pipa Kepundan adalah lubang jalur naiknya magma dari dapur magma ke permukaan bumi
d. Intrusi adalah magma yang tidak dapat mencapai
permukaan dan membeku diantara lapisan gunung berapi (lithosfer)
e. Esktrusi adalah magma yang sampai keluar ke permukaan bumi (lithosfer) dan membeku di permukaan
f. Kawah adalah lubang yang berada puncak gunung berapi yang dilalui material letusan berupa lava
g. Dietreme adalah batuan beku berbentuk lubang pipa yang terletak antara batholit dengan permukaan bumi (lithosfer)
h. Lakolit adalah intrusi magma yang tidak sampai ke permukaan bumi (listhosfer) sehingga menyebabkan lapisan lithosfer berbentuk kubah atau jamur.

Jenis Letusahan Gunung Berapi 1. Berdasarkan Kekuatan Letusan Dibagi Menjadi 2 ;
a. Eksplosif
adalah jenis letusan pada gunung berapi yang memiliki tekanan gas magmatisnya sangat tinggi. Letusan gunung berapi eksplosif bersifat merusak dan material yang dikeluarkan berupa material padat dan cair.
b. Efusif
adalah jenis letusan pada gunung berapi yang memiliki tekanan gas magmatis yang kurang kuat. Material yang dikeluarkan gunung api efusif berupa material cair (lava).
2. Tipe Erupsi Gunung Berapi
a. Tipe Hawaii
Jenis letusan yang terjadi karena material yang keluar dari dalam perut bumi berbentuk cair. sehingga lava yang keluar ke permukaan bumi mudah untuk mengalir
contoh ; Gunung Hawaii

b. Tipe Stromboli
Jenis letusan yang terjadi pada gunung berapi yang mempunyai interval letusan yang sama. Bahan material yang dikeluarkan berupa pasir, dan abu vulkanik. Letak dapur magma dekat dengan permukaan. Tipe strombolian diambil dari letusan gunung berapi yang ada di Italia.
c. Tipe Volcano
Jenis letusan yang mengeluarkan material berupa padatan, abu vulkanik, dan lava pijar. Letusan gunung berapi tipe volcano tergantung kedalaman dari dapur magma (batholit)
contoh ; gunung semeru
d. Tipe Merapi
Jenis letusan pada gunung berapi yang mengeluarkan lava kental dan ketika lava mengalami proses pendinginan akan menyumbat lubang kepunden. Akibat dari tersumbatnya lubang kepunden akan menyebabkan tekanan gas pada batholit meningkat sehingga ketika sampai batas kritis sumbatan tersebut akan pecah dan terdorong ke permukaan bumi.
e. Tipe Perret atau Plianian
Jenis letusan yang bersifat merusak karena letusan yang dihasilkan dapat menyebabkan keluarya material sampai dengan ketinggian 80 kilometer. Bahkan dapat menghancurkan lubang kepunden.
contoh ; Gunung Krakatau
f. Tipe Pelle
Jenis letusan berupa ledakan dikarenakna penyumbatan pada lubang kepunden berbentuk jarum. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya tekanan gas dari dalam bumi.
g. Tipe Sint Vincent
Jenis letusan pada gunung berapi yang dikeluarkan berupa lava kental, tekanan gas sedang, dan pada kawah gunung berapi terdapat danau. Sehingga ketika gunung berapi erupsi air danau akan terangkat bersama material yang keluar dari dalam bumi.

Tuesday, October 6, 2015

Lapisan Ozon (O3)


Ozon atau dikenal dengan istilah dalam bahasa kimia (O3) adalah lapisan yang terdapat pada atmosfer bumi, tepatnya terdapat pada lapisan Stratosfer. Lapisan Ozon mempunyai beberapa kegunaan untuk menahan radiasi sinar UV yang di keluarkan oleh matahari. Berdasarkan hasil penelitan sampai saat ini lapisan Ozon terus menipis dan telah berlubang lapisan ozon diatas kutub, hal ini disebabkan karena gas Chloro Fluoro Carbon (CFC)  yang oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti ;
  1. Penggunaan AC.
  2. Penggunaan kulkas.
  3. Pembuatan busa.
  4. Pembuatan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. 
Akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut yaitu Lapisan Ozon saat ini telah menipis dan berlubang. Beberapa dampak dari penipisan Lapisan Ozon yaitu sebagai berikut:
  • Radiasi sinar UV kepermukaan bumi semakin tinggi.
  • Peristiwa hujan asam di atmosfer semakin meningkat.
  • Peningkatan gas rumah kaca atau Karbondioksida.
  • Rusaknya rantai makanan dari makhluk hidup dimulai dari produsen.
  • Pencairan es di Kutub sehingga menyebabkan air di laut meningkat.
Cara memperbaiki Ozon yaitu dengan cara mitigasi atau pencegahan lebih lanjut dengan cara sebagai berikut:
  • Reboisasi hutan secara berlanjutan.
  • Mengurangi penggunaan industri rumah tangga, misal ; AC dan Kulkas.
  • Menghemat penggunaan listrik dalam kehidupan sehari hari.

Jenis-Jenis Hujan


Hujan adalah salah satu peristiwa hydrometeor yang terjadi pada lapisan atmosfer permukaan bumi. Peristiwa terjadinya hujan dipermukaan bumi ini merupakan suatu siklus tetap yang berlangsung secara terus menerus.
Indonesia adalah negara yang hanya mempunyai 2 musim tetap sepanjang tahun yaitu ;
a. Musim kemarau yang berlangsung pada bulan Oktober-April.
Pada musim kemarau awan bergerak benua asia menuju ke benua australia. sehingga awan pada saat ini sedikit membawa kandungan air.
b. Musim hujan yang berlangsung pada bulan April-Oktober.
Pada musim hujan di indonesia dipengaruhi oleh pergerakan awan yang banyak mengandung air dari Samudra Hindia atau Benua Australia dan bergerak menuju ke enua Asia.

Beberapa jenis hujan yang sering terjadi pada lapisan atmosfer bumi adalah sebagai berikut:
1. Hujan Frontal 
Hujan Frontal adalah hujan yang disebabkan bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan.
2. Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan. Ketika awan telah mencapai titik jenuh maka akan turun hujan.
3. Hujan Zenit
Hujan zenit adalah hujan yang disebabkan karena suhu yang panas pada garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu dengan udara yang dingin menjadi hujan. Hujan zenit terjadi di sekitar daerah garis khatulistiwa saja

Angin Lokal di Indonesia

Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara maupun pergerakan bumi mengitari porosnya. Angin banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk kesejahteraan hidupnya seperti untuk menarik perahu, sumber tenaga listrik, menyejukkan udara, pengering rambut, dan lain sebagainya.
Semakin tinggi tempat kita berada maka semakin kencang pula angin yang menerpa kita. Malam hari, angin tidak sekencang di siang hari. Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau garis ekuator seperti indonesia anginnya lebih kencang daripada di daerah kutub.

Jenis-Jenis / Macam-Macam Angin Yang Ada Di Indonesia


a. Angin Darat (Angin Malam)
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana demi sesuap nasi.
b. Angin Laut (Angin Siang)
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali dari menangkap ikan di laut.
c. Angin Gunung (Angin Malam)
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
d. Angin Lembah (Angin Siang)
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.

Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.

Angin Jatuh atau Angin Terjun :
  • Angin gending di Jawa Timur
  • Angin bahorok di Sumatera Utara
  • Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
  • Angin kumbang di Jawa Barat
  • Angin wambrau di Papua / Irian Jaya

Pengertian Peta

 
Peta adalah gambaran konvensional dari suatu permukaan bumi yang di letakan pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

Syarat-Syarat Peta

  1. Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan.
  2. Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta.
  3. Peta ekuidistan, artinya jarak-jarak yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di lapangan.

Fungsi

  1. Memperlihatkan ukuran luas wilayah secara relatif.
  2. Menunjukkan lokasi relatif suatu tempat yang berada dipermukaan bumi.
  3. Memperlihatkan bentuk permukaan bumi.

Peta berdasarkan skala

  1. Peta Kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala 1:100 sampai 1:5.000
  2. Peta Besar adalah peta yang berskala 1:5000 sampai 1: 250.000. Contoh: peta kecamatan
  3. Peta Sedang adalah peta yang berskala 1:250.000 sampai 1: 500.000. Contoh: peta kabupaten
  4. Peta Kecil adalah peta yang berskala 1: 500.000 sampai 1: 1.000.000. Contoh: peta provinsi/ negara
  5. Peta Geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala 1: 1.000.000 ke atas.

Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

Berdasarkan isi dan data yang termuat di dalamnya, peta dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
  1. Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya.
  2. Peta khusus (Peta tematik) yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal: peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
  3.  
Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Pengg ambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  • Peta khorografi yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas
  • Peta dunia yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.


    Monday, October 5, 2015

    Klasifikasi Tanah

    Lapisan kerak bumi (Litosfera) adalah lapisan tanah paling atas dengan struktur tanah terdiri dari bebatuan dan tanah keras. di dalam lapisan kerak bumi (Litosfera) terdapat ruang-ruang atau pori-pori yang berfungsi sebagai tempat atau wadah air. air yang mengalir pada pori-pori tersebut disebut dengan air bawah tanah (underground water).
     Air tanah dapat berasal dari air yang berada dipermukaan tanah seperti berasal dari danau, aliran sungai, salju, dan hujan. Air tersebut kemudian merembes atau masuk ke dalam tanah. hal ini terjadi karena kemampuan tanah menyerap air yang berada dipermukaan. Hal semacam ini dapat disebut dengan permeability (daya  serap).
    Sesuai dengan kemampuan tanah menyerap air yang berada dipermukaan diklasifikasikan sebagai berikut:
    • Lapisan tanah penyerap air (permeability)
    • Lapisan tanah semi penyerap air (semi permeability)
    • Lapisan tanah kedap air (water resisting)
    Selain hal tersebut, tanah mempunyai kemampuan menyimpan atau menahan air yang sudah terserap ke dalam lapisan tanah, kemampuan tersebut dapat dikenal dengan istilah (moisture capacity).
    beberapa air tanah dapat terbentuk dibeberapa bagian di dalam lapisan kerak bumi (Litosfera) dengan berbagai macam kondisi. Beberapa klasifikasi air tanah berdasarkan kondisi dimana mereka terbentuk adalah sebagai berikut:
    a. Soil waters (air tanah)
    Soil waters adalah air yang terdapat pada permukaan bumi dengan dipengaruhi oleh perubahan iklim. Pada saat musim kemarau air akan mengalami evaporasi, pada saat musim hujan kapasitas air akan bertambah, dan pada saat musim dingin air menjadi beku.
    b. Sub-soil water
    Sub-soil water adalah air yang terdapat pada jarak tertentu dari permukaan bumi. Pada jarak tertentu tersebut terdapat lapisan kedap air yang terdiri dari batu-batu yang sulit dilalui oleh air.
    c. Interstratal water
    Interstratal water adalah air yang berada di dalam tanah lapisan tanah yang jauh dari permukaan bumi. Lapisan ini berada di dalam tanah dengan kedalaman mencapai puluhan hingga ratusan kilometer. Air yang terdapat pada lapisan ini bukan berasal dari air perembesan dari permukaan bumi. karena lapisan ini merupakan lapisan kedap air. Semakin dalam lapisan tempat air terbentuk maka kandungan mineral dalam air tersebut akan semakin banyak.


    Jenis-jenis Tanah
    1.    Tanah Humus
    Tanah yang sangat subur berasal dari pelapukan daun dan batang di hutan hujan tropis yang lebat.
    2.    Tanah Pasir
    Tanah yang kurang baik bagi pertanian. Terbentuk dari pelapukan batuan beku serta sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
    3.    Tanah Aluvial
    Tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengedap di dataran rendah.
    4.    Tanah Podzolit
    Tanah subur yang pada umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi.
    5.    Tanah Vulkanik
    Tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi dengan zat hara yang tinggi.
    6.    Tanah Laterit
    Tanah yang tadinya subur menjadi tidak subur karena unsur hara pada tanah tersebut terbawa oleh air hujan.
    7.    Tanah Mediteran
    Tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur.
    8.    Tanah Gambut
    Tanah Yang terbentuk dari lapukan tumbuhan rawa.