Tuesday, October 6, 2015

Angin Lokal di Indonesia

Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara maupun pergerakan bumi mengitari porosnya. Angin banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk kesejahteraan hidupnya seperti untuk menarik perahu, sumber tenaga listrik, menyejukkan udara, pengering rambut, dan lain sebagainya.
Semakin tinggi tempat kita berada maka semakin kencang pula angin yang menerpa kita. Malam hari, angin tidak sekencang di siang hari. Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau garis ekuator seperti indonesia anginnya lebih kencang daripada di daerah kutub.

Jenis-Jenis / Macam-Macam Angin Yang Ada Di Indonesia


a. Angin Darat (Angin Malam)
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana demi sesuap nasi.
b. Angin Laut (Angin Siang)
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali dari menangkap ikan di laut.
c. Angin Gunung (Angin Malam)
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
d. Angin Lembah (Angin Siang)
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.

Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.

Angin Jatuh atau Angin Terjun :
  • Angin gending di Jawa Timur
  • Angin bahorok di Sumatera Utara
  • Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
  • Angin kumbang di Jawa Barat
  • Angin wambrau di Papua / Irian Jaya

Pengertian Peta

 
Peta adalah gambaran konvensional dari suatu permukaan bumi yang di letakan pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

Syarat-Syarat Peta

  1. Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan.
  2. Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta.
  3. Peta ekuidistan, artinya jarak-jarak yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di lapangan.

Fungsi

  1. Memperlihatkan ukuran luas wilayah secara relatif.
  2. Menunjukkan lokasi relatif suatu tempat yang berada dipermukaan bumi.
  3. Memperlihatkan bentuk permukaan bumi.

Peta berdasarkan skala

  1. Peta Kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala 1:100 sampai 1:5.000
  2. Peta Besar adalah peta yang berskala 1:5000 sampai 1: 250.000. Contoh: peta kecamatan
  3. Peta Sedang adalah peta yang berskala 1:250.000 sampai 1: 500.000. Contoh: peta kabupaten
  4. Peta Kecil adalah peta yang berskala 1: 500.000 sampai 1: 1.000.000. Contoh: peta provinsi/ negara
  5. Peta Geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala 1: 1.000.000 ke atas.

Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

Berdasarkan isi dan data yang termuat di dalamnya, peta dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
  1. Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya.
  2. Peta khusus (Peta tematik) yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal: peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
  3.  
Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Pengg ambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  • Peta khorografi yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas
  • Peta dunia yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.


    Monday, October 5, 2015

    Klasifikasi Tanah

    Lapisan kerak bumi (Litosfera) adalah lapisan tanah paling atas dengan struktur tanah terdiri dari bebatuan dan tanah keras. di dalam lapisan kerak bumi (Litosfera) terdapat ruang-ruang atau pori-pori yang berfungsi sebagai tempat atau wadah air. air yang mengalir pada pori-pori tersebut disebut dengan air bawah tanah (underground water).
     Air tanah dapat berasal dari air yang berada dipermukaan tanah seperti berasal dari danau, aliran sungai, salju, dan hujan. Air tersebut kemudian merembes atau masuk ke dalam tanah. hal ini terjadi karena kemampuan tanah menyerap air yang berada dipermukaan. Hal semacam ini dapat disebut dengan permeability (daya  serap).
    Sesuai dengan kemampuan tanah menyerap air yang berada dipermukaan diklasifikasikan sebagai berikut:
    • Lapisan tanah penyerap air (permeability)
    • Lapisan tanah semi penyerap air (semi permeability)
    • Lapisan tanah kedap air (water resisting)
    Selain hal tersebut, tanah mempunyai kemampuan menyimpan atau menahan air yang sudah terserap ke dalam lapisan tanah, kemampuan tersebut dapat dikenal dengan istilah (moisture capacity).
    beberapa air tanah dapat terbentuk dibeberapa bagian di dalam lapisan kerak bumi (Litosfera) dengan berbagai macam kondisi. Beberapa klasifikasi air tanah berdasarkan kondisi dimana mereka terbentuk adalah sebagai berikut:
    a. Soil waters (air tanah)
    Soil waters adalah air yang terdapat pada permukaan bumi dengan dipengaruhi oleh perubahan iklim. Pada saat musim kemarau air akan mengalami evaporasi, pada saat musim hujan kapasitas air akan bertambah, dan pada saat musim dingin air menjadi beku.
    b. Sub-soil water
    Sub-soil water adalah air yang terdapat pada jarak tertentu dari permukaan bumi. Pada jarak tertentu tersebut terdapat lapisan kedap air yang terdiri dari batu-batu yang sulit dilalui oleh air.
    c. Interstratal water
    Interstratal water adalah air yang berada di dalam tanah lapisan tanah yang jauh dari permukaan bumi. Lapisan ini berada di dalam tanah dengan kedalaman mencapai puluhan hingga ratusan kilometer. Air yang terdapat pada lapisan ini bukan berasal dari air perembesan dari permukaan bumi. karena lapisan ini merupakan lapisan kedap air. Semakin dalam lapisan tempat air terbentuk maka kandungan mineral dalam air tersebut akan semakin banyak.


    Jenis-jenis Tanah
    1.    Tanah Humus
    Tanah yang sangat subur berasal dari pelapukan daun dan batang di hutan hujan tropis yang lebat.
    2.    Tanah Pasir
    Tanah yang kurang baik bagi pertanian. Terbentuk dari pelapukan batuan beku serta sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
    3.    Tanah Aluvial
    Tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengedap di dataran rendah.
    4.    Tanah Podzolit
    Tanah subur yang pada umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi.
    5.    Tanah Vulkanik
    Tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi dengan zat hara yang tinggi.
    6.    Tanah Laterit
    Tanah yang tadinya subur menjadi tidak subur karena unsur hara pada tanah tersebut terbawa oleh air hujan.
    7.    Tanah Mediteran
    Tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur.
    8.    Tanah Gambut
    Tanah Yang terbentuk dari lapukan tumbuhan rawa.


     

    Saturday, January 8, 2011

    Gas Penyusun Lapisan Atmosfer


    Atmosfer adalah lapisan terluar dari bumi yang terdiri dari berbagai macam gas. Campuran gas gas penyusun atmosfer dikenal dengan nama udara. Udara pada atmosfer terdiri dari berbagaim unsur dan senyawa kimia. Gas penyusun lapisan atmosfer meliputi ;
    1. Nitrogen (N­2)
    Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan atmosfer bumi, yaitu sekitar 78,08%.
    2. Oksigen (O2)
    Oksigen berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Kandungan gas oksigen di lapisan atmosfer, yaitu sekitar 20,95 s.d 21%.
    3. Argon (Ar)
    Kandungan gas argon (Ar) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,9 s,d 1%.
    4. Karbondioksida (CO2)
    Kandungan karbondioksida (CO2) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,01 – 0,1%). Karbondioksida digunakan dalam proses fotosintesis, tumbuhan. Karena tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral dari proses pernapasan mahkluk hidup , yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.

    5. Air (H2O)
    Kandungan air (H2O) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah cukup kecil, yaitu hanya sekitar 0 – 7%.
    6. Ozon (O3)
    Kandungan ozon (O3) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0 – 0,01%. Ozon mempunyai kegunaan karena dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi. 
    7. Metana 
    Gas metana berasal dari alam seperti lautan, lapisan es permanen, tanah-tanah yang gembur, serta berasal dari aktivitas manusia.

    Friday, January 7, 2011

    Lapisan Awan di Atmosfer

    Awan adalah sekumpulan tetesan air ( kristal es ) di dalam udara di atmosfer yang terjadi karena pengembunan / pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, dan padat karena dipengaruhi oleh suhu.

    Awan dibagi menjadi 4, antara lain :
    1. Awan Tinggi
    2. Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6 – 18km, pada kawasan iklim sedang, awan ini terletak di ketinggian 5 – 13 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak pada 3 – 8 km.
      Awan yang tergolong sebagai awan tinggi adalah :
      • Awan Cirrus ( Ci )
      • Ciri :
        • Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung. Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan – akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon.
        • Awan ini tidak menimbulkan hujan
        • Awan ini terdiri daripada hablor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer
        • Awan cirrus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.

      • Awan Cirro Stratus ( Ci – St )
      • Ciri :
        • Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
        • Awan ini juga menimbulkan hallo ( lingkaran yang bulat ) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasa terjadi pada musim kering

      • Awan Cirro Cumulus ( Ci – Cu )
      • Ciri :
        • Awan ini bentuknya seperti terputus – putus dan penuh dengan kristal – kristal es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.

    3. Awan Menengah
    4. Pada kawasan tropis awan ini terletak pada ketinggian 2 – 8 km, pada kawasan iklim sedang terletak pada ketinggian 2 – 7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak pada ketinggian 2 – 4 km.
      Yang termasuk dalam awan menengah adalah :
      • Alto Cumulus ( A – Cu )
      • Ciri:
        • Awan ini kecil – kecil, tapi jumlahnya banyak.
        • Awan alto cumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
        • Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal.
        • Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan
        • Tiap – tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Cirro Cumulus

      • Alto Stratus ( A – St )
      • Ciri:
        • Awan alto stratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
        • Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan – awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.

    5. Awan Rendah
    6. Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3km.
      Yang tergolong awan rendah, antara lain :
      • Awan Strato Cumulus ( St – Cu )
      • Ciri:
        • Awan ini berbentuk seperti bola – bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang. Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan
        • Awan ini berwarna kelabu / putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil

      • Awan Stratus ( St )
      • Ciri :
        • Awan ini cukup rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m.
        • Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.

      • Awan Nimbo Stratus ( Ni – St )
      • Ciri:
        • Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang – camping.
        • Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
        • Awan ini berwarna putih kegelapan yang penyebarannya di langit cukup luas

    7. Awan Udara Naik
    8. Awan ini terletak antara 500 – 1500 m
      Yang tergolong dalam awan udara naik adalah :
      • Cumulus ( Cu )
      • Ciri :
        • Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, Awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
        • Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000m dan lebar 1km.

      • Cumulus Nimbus ( Cu – Ni )
      • Ciri :
        • Berwarna putih / gelap
        • Terletak pada ketinggian kira – kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki.
        • Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado dan badai