Saturday, January 8, 2011

Gas Penyusun Lapisan Atmosfer


Atmosfer adalah lapisan terluar dari bumi yang terdiri dari berbagai macam gas. Campuran gas gas penyusun atmosfer dikenal dengan nama udara. Udara pada atmosfer terdiri dari berbagaim unsur dan senyawa kimia. Gas penyusun lapisan atmosfer meliputi ;
1. Nitrogen (N­2)
Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan atmosfer bumi, yaitu sekitar 78,08%.
2. Oksigen (O2)
Oksigen berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Kandungan gas oksigen di lapisan atmosfer, yaitu sekitar 20,95 s.d 21%.
3. Argon (Ar)
Kandungan gas argon (Ar) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,9 s,d 1%.
4. Karbondioksida (CO2)
Kandungan karbondioksida (CO2) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,01 – 0,1%). Karbondioksida digunakan dalam proses fotosintesis, tumbuhan. Karena tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral dari proses pernapasan mahkluk hidup , yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.

5. Air (H2O)
Kandungan air (H2O) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah cukup kecil, yaitu hanya sekitar 0 – 7%.
6. Ozon (O3)
Kandungan ozon (O3) di lapisan atmosfer bumi dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0 – 0,01%. Ozon mempunyai kegunaan karena dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi. 
7. Metana 
Gas metana berasal dari alam seperti lautan, lapisan es permanen, tanah-tanah yang gembur, serta berasal dari aktivitas manusia.

Friday, January 7, 2011

Lapisan Awan di Atmosfer

Awan adalah sekumpulan tetesan air ( kristal es ) di dalam udara di atmosfer yang terjadi karena pengembunan / pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, dan padat karena dipengaruhi oleh suhu.

Awan dibagi menjadi 4, antara lain :
  1. Awan Tinggi
  2. Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6 – 18km, pada kawasan iklim sedang, awan ini terletak di ketinggian 5 – 13 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak pada 3 – 8 km.
    Awan yang tergolong sebagai awan tinggi adalah :
    • Awan Cirrus ( Ci )
    • Ciri :
      • Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung. Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan – akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon.
      • Awan ini tidak menimbulkan hujan
      • Awan ini terdiri daripada hablor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer
      • Awan cirrus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.

    • Awan Cirro Stratus ( Ci – St )
    • Ciri :
      • Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
      • Awan ini juga menimbulkan hallo ( lingkaran yang bulat ) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasa terjadi pada musim kering

    • Awan Cirro Cumulus ( Ci – Cu )
    • Ciri :
      • Awan ini bentuknya seperti terputus – putus dan penuh dengan kristal – kristal es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.

  3. Awan Menengah
  4. Pada kawasan tropis awan ini terletak pada ketinggian 2 – 8 km, pada kawasan iklim sedang terletak pada ketinggian 2 – 7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak pada ketinggian 2 – 4 km.
    Yang termasuk dalam awan menengah adalah :
    • Alto Cumulus ( A – Cu )
    • Ciri:
      • Awan ini kecil – kecil, tapi jumlahnya banyak.
      • Awan alto cumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
      • Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal.
      • Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan
      • Tiap – tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Cirro Cumulus

    • Alto Stratus ( A – St )
    • Ciri:
      • Awan alto stratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
      • Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan – awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.

  5. Awan Rendah
  6. Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3km.
    Yang tergolong awan rendah, antara lain :
    • Awan Strato Cumulus ( St – Cu )
    • Ciri:
      • Awan ini berbentuk seperti bola – bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang. Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan
      • Awan ini berwarna kelabu / putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil

    • Awan Stratus ( St )
    • Ciri :
      • Awan ini cukup rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m.
      • Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.

    • Awan Nimbo Stratus ( Ni – St )
    • Ciri:
      • Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang – camping.
      • Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
      • Awan ini berwarna putih kegelapan yang penyebarannya di langit cukup luas

  7. Awan Udara Naik
  8. Awan ini terletak antara 500 – 1500 m
    Yang tergolong dalam awan udara naik adalah :
    • Cumulus ( Cu )
    • Ciri :
      • Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, Awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
      • Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000m dan lebar 1km.

    • Cumulus Nimbus ( Cu – Ni )
    • Ciri :
      • Berwarna putih / gelap
      • Terletak pada ketinggian kira – kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki.
      • Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado dan badai

Skala Gempa Bumi

Seismograf adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi gempa bumi.  
Seismogram adalah hasil pencatatan yang dihasilkan alat pendeteksi gempa (seismograf)
Skala yang di gunakan untuk menentukan tingkat kerusakan yang di akibatkan oleh gempa yaitu Skala RICHTER
 
Sedangkan alat yang di gunakan untuk menetukan kekuatan gempa yaitu Skala Mercalli 

Skala Gempa Bumi (Seismik)
  • Skala 2,0 s.d 3,4 richter akan terekam oleh seismograf tapi tidak dapat dirasakan.
  • Skala 3,5 s.d 4,2 richter akan dirasakan oleh beberapa orang
  • Skala 4,3 s.d 4,8 richter akan dirasakan oleh banyak orang.
  • Skala 4,9 s.d 5,4 richter akan dirasakan oleh semua orang.
  • Skala 5,5 s.d 6,1 richter akan menimbulkan kerusakan kecil pada bangunan
  • Skala 6,2 s.d 6,9 richter akan menimbulkan kerusakan bangunan.
  • Skala 7,0 s.d 7,3 richter akan menimbulkan kerusakan hebat pada bangunan dan lingkungan
  • Skala 7,4 s.d >8 richter kerusakan luar biasa bangunan, lingkungan, hingga dapat memicu tsunami apabila gempa terjadi di dasar laut.
Akibat Gempa Bumi (Seismik)
a. Kerusakan bangunan, lingkungan dan terjadinya banjir.
b. Timbulnya gelombang tsunami apabila gempa terjadi di dasar laut.
c. Jatuhnya korban jiwa.

Tipe Gunung Berapi

Macam-macam bentuk gunung berapi
Indonesia adalah negara yang dilalui oleh cincin api (ring of fire). Banyak sekali terdapat pegunungan aktif di negara indonesia dan di negara lain. berdasarkan hal tersebut dikelompokan gunung berapi berdasarkan bentuk kawahnya berikut ;  
1. Gunung api perisai
Ciri-ciri :
  • Magma yang terkandung dalam dapur magma berbentuk cair.
  • Tekanan gas dalam dapur magma (batholit) rendah.
  • Letak dapur magma (batholit) dekat dengan permukaan bumi.
2. Gunung api maar
Ciri-ciri :
  • Letusan gunung berapi bersifat eksplosif karena material yang dikeluarkan berupa material padat, dan cair.
  • Tekanan gas dalam dapur magma (batholit) sangat tinggi.
3. Gunung api strato
Ciri-ciri :
  • Letusan gunung berapi tipe strato dapat bersifat Eksplosif atau efflusif tergantung dari kedalaman dapur magma dan tekanan gas dari dapur magma (batholit).

Thursday, January 6, 2011

Tektonisme

Tektonisme:
yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi dengan arah horizontal maupun vertikal yang disebabkan karena adanya pergerakan lempeng-lempeng bumi. Akibat pergerakan lempeng ini berdampak pada perubahan struktur lapisan permukaan bumi berupa adanya pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan.
Tenaga tektonisme dibagi menjadi 2 macam, yaitu ;
1. Orogenetik
Tenaga pengangkutan dalam waktu yang relatif cepat dalm waktu yang relatif singkat.
Orogentik di bagi menjadi 2 yaitu:
a. Lipatan
yaitu perubahan struktur lapisan permukaan bumi menjadi bentuk bergelombang. Ada 3 (tiga) bentuk lipatan yang sering ditemukan, yaitu ;
  • Sinklinal adalah lembah lipatan. 
  • Atiklinal adalah punggung lipatan.
  • Geosinklinal adalah lembah yang sangat luas.
b. Patahan
yaitu perubahan lajur karena adanya tekanan tenaga dalam secara horizontal dan vertikal.
Contoh patahan;
  • Horst : yaitu tanah lebih tinggi dari daerah sekitar.
  • Graben : yaitu tanah lebih randah dari sekitar.
  • Slenk : yaitu batuan yang retak seluruhnya.
  • Flexsur: yaitu batuan yang merekah dan memanjang.
2. Tenaga Epirogenetik
Tenaga pengangkutan lapisan permukaan bumi dalam waktu yang relatif lama dan jangka waktu yang panjang.
Contoh :
a. Epirogenetik positif
yaitu seolah-olah daratan permukaan bumi turun dan seolah-olah lautan naik.
b. Epirogenetik Negatif
yaitu seolah-olah daratan di permukaan bumi naik dan seolah-olah turun.